Kisah Tentang “Disabilitas”~


IMG_5047

DISABILITAS..
Kali ini saya mau bercerita tentang orang-orang di sekitar yang terkadang suka di pandang sebelah mata atau bahkan dikucilkan karena kekurangan mereka.
Disabilitas bisa di artian singkat orang yang mempunyai kekurangan fisik..
Kalau menurut WHO, disabilitas adalah suatu ketidakmampuan melaksanakan suatu aktifitas/kegiatan tertentu sebagaimana layaknya orang normal, yang disebabkan oleh kondisi kehilangan atau ketidakmampuan baik psikologis, fisiologis maupun kelainan struktur atau fungsi anatomis.

Semua orang pasti tidak mau hidup dalam kekurangan satupun,tidak mau berbeda dengan orang-orang normal lainnya dan di kucilkan karena diri sendiri atau orang lain. Banyak cerita yang sering kita nonton atau bahkan kita lihat di kehidupan sehari-hari.
bila kita berjalan di bahu jalan,tangga penyebrangan dan bahkan di depan2 mall dkk. Kita suka bertemu dengan mereka. Mulai dari kehilangan kakinya,tangannya dan tuna netra.
Namun,sayangnya mereka mencari sesuap nasi dengan cara memperIBAkan “disabilitas” mereka. Ada yang mau memberi atau sebaliknya tidak mau lihat atau pura2 gak liat karena merasa takut.

IMG_5046

Akhir pekan waktu itu saya bertemu dengan teman yang juga anak medis satu jurusan dengan saya namun beda kampus. sebut saja namanya dia “puasa” karena dia lahir pas orang-orang puasa haha. puasa bercerita pengalamannya prakteknya di sebuah lembaga “disabilitas” di daerah cibinong. Kata dia,di sana ada sekolah pengembangan kemampuan untuk penyandang disability. Mulai dari memang sudah disabiltas dari kecil sampai karena kecelakaan.

Puasa bercerita,dia bertemu dengan bermacam-macam murid di sana. Dari tuna netra,tidak bisa mendengar bicara ,cacat fisik (tidak ada tangan atau kaki) sampai yang bentuk tubuh yang berbeda(pendek kecil). Namun,kembali lagi ke psikologinya.. Ada yang welcome ada juga yang masih blom menerima dirinya(engga welcome ke orang lain).

Ada satu obrolan menarik dengan puasa yang sampai saya binggung mau membayangkannya.
“Lo tau gak,ada murid yang kaki kananya udh di amputasi sampe sepertiga distal femur,dia masih semangat main voli tanpa tongkat sampe dia loncat-loncat..”kata puasa bercerita.
Gue benggong terkagum.
“Ada juga yang di amputasi tangannya kirinya sampai siku,dia semangat bisa main raket loh… Wah pokoknya mereka hebat2 banget sel..”lanjut puasa bercerita.
Lagi-lagi gue hanya bisa tersenyum. Entah bagaimana bisa dengan keterbatasan,mereka masih mau berusaha menyalurkan hobinya. Salut untuk mereka yang mau berjuang.

Saya jadi teringat dengan teman seperjuangan praktek yang juga seorang “disabilitas“. Seorang yang penuh perjuangan dan mau berusaha untuk maju. Sebut saja namanya “bunga” karena dia secantik bunga haha

Awal mengenal bunga,saya tidak tau kalau dia seorang tuna rungu. Namun,setelah dia bicara…saya mengerti. Di kupingnya juga terdapat alat bantu dengar. Tidak minder untuk sama dengan teman-teman seangkatan yang semuanya normal. Dia selalu aktif di berbagai kegiatan. Dari ospek,inagurasi,ldk sampai dia ikut komunitas tari saman di kampus.

Tutur bicara secara text maupun lisan sangat lembut dan sopan. Tidak ada rasa minder dengan kekuranganya. Penampilan modis, gaul,rajin kuliah dan engga pernah malu bicara.

Saat preklinik dia adalah idola di dalam kelompok saya waktu itu. Apalagi dia rajin tanpa di suruh dan mau berusaha. Pasien-pasien juga suka dengan dia. Hanya,beberapa saja yang protes dengan keberadaan bunga di dalam kelompok saya. Kadang menyalahkan kebijakan dosen dan kampus yang membiarkan “disabilitas” masuk jurusan yang banyak menggunakan komunikasi dengan orang banyak.
Sampai-sampai ada pekerja medis itu diam-diam main belakang protes dan binggung mau memberikan nilai untuk bunga. Memang dia tidak pintar dalam materi kuliah dan cukup lama untuk dia mengerti maksd ucapan seseorang.

Cara komunikasi dengan dia,melalui gerakan bibir. Walau suara kita tidak terdengar,asalakan bibir kita bergerak,dia mengerti.
Berteman dengan bunga,memberikan warna tersendiri di dalam hidup saya. Saya jadi belajar mengerti bahasa isyarat sampai ejaan suara dia yang terbata tidak jelas tp nyaring. Jadi tau apa yang di rasakan dia saat dia tidak memakai alat bantu dengarnya.
Saya juga pernah bertemu dengan teman bunga yang seorang tuna rungu sama seperti bunga. Merekapun berkomunikasi dengan ucapan,sesekali menggunakan bahasa isyarat.

Dia yang di lahirkan sempurna hanya karena kejadian di masa balitanya hingga dia jadi tuna rungu. Mempunyai seorang adik normal. Dia tetap semangat kuliah sampai sekrang menuju akhir yaitu “lulus”.
Namun,entah bagaimana dia nanti sidang di hadapan para dosen atau akan di berikan dispensasi. Semua tergantung kebijakan fakultas.
Sudah jauh jalan menuju gerbang,semoga bunga bisa melalui dua tahap kelulusan nanti.
Namun,untuk tahap pekerjaan bunga kelak nanti di jurusan ini..
Hanya tuhan yang tau.. 😀

Semua kembali ke diri sendiri. Bagaimana seorang mau berusaha untuk maju dan meraih cita-cita yang kita inginkan. Walau di dalam keadaan disabilitas macam bunga,semangat perjuangannya yang membuat orang-orang sekitar yakin.. Kalau bunga bakaln bisa..
Sudah banyak terbukti penyandang “disabilitas” bisa sukses sampai ke luar negeri dengan berbagai macam prestasi yang mereka hasilkan. Gak kalah dengan yang nomal.

Terkadang sayapun minder,saya yang normal suka tidak mensyukuri apa yang tuhan sudah berikan. Selalu merasa kurang dengan fisik,banyak mengeluhlah hahaha
Namanya juga manusia.. Tidak ada yang sempurna..
Never perfect”
Kalau kata bunda dorce.. “Kesempurnaan hanya milik tuhan,kekurangan milik diri sendiri.showshowshow….~”
Hahhaa

NB : jadi inget lagi sama masa preklinik di rumah sakit2 hahaha 😀

20 thoughts on “Kisah Tentang “Disabilitas”~

    • Kalau menurut saya sih,mereka kepepet karena kekusahan finansial.. Di tambah lagi mereka sudah seperti itu… Seharusnya sih,jangan.. Apalagi skrg sudah banyak lembaga2 yg memberikan latihan2 pengembangan skil gitu… Ya kembali lagi ke diri orangnya masing2 gitu sih mas hehhe 😀

  1. Narasumbermu pasti namanya Poso ya, kebalikan dari nama Sopo (temannya Jarwo dan Adit) 🙂

    Semoga Bunga mendapatkan kekuatan dan kemudahannya saat sidang dihadapan para dosen nanti.

    Saya juga mempunyai teman yang juga ada gangguan pendengaran, tapi ia mempunyai kelebihan yaitu mampu secara cepat membaca gerak bibir lawan bicaranya, sehingga bisa nyambung obrolannya.
    Kendala komunikasi yg ia hadapi adalah manakala ia berbicara dg seorang wanita yg memakai cadar, karena jelas ia tidak bisa melihat gerak bibirnya.

    Awal saya membuat blog, namanya fightforfreedom, melawan belenggu keterbatasan. Di situ banyak mengupas prestasi-prestasi kaum disabilitas. Sekarang blog itu sudah ditutup, karena pemilik platform media sosial tersebut menjualnya dan menjadikannya platform e-commerce.

  2. semoga bunga d beri kelancaran dan km jug jug as sel. Aamiin.

    Keren ya semangat mereka ini Kalau melihatnya pasti jadi ikutan semangat Juga.

  3. Kalau dengan difabel, bagaimana Mbak? Saya pernah dengar kalau istilah disabilitas sudah semacam diganti dengan difabel, karena sebenarnya mereka tidak bisa melakukan sesuatu, tetapi melakukan sesuatu dengan cara yang berbeda…

  4. Saya juga org yg dikategorikan disabilitas,tgn kiri saya msti diamputsi gr2 laka lantas,remrem blong,tpi alhmdllh saya ttp bs lkukn aktifitas ltlyaknya mnsia sempurna lainnya,kunci move on,ttp smgt and jgn myrh utk sllu mmtvsi diri,knp jg kt msti mrtapi trus mnrus,krn tetap tdk akan mrbh keadaan

    • Waah,keren sama semangatnya mbak.. Jujur saya kagum hehe
      Yap betul babget mas,tetap semangat dan terus berusaha untuk lebih baik !! Hehe
      Terima kasih sudah berkunjung,salam kenal :”))

Tinggalkan komentar